ni,sebagai bahan pertimbangan dan gambaran dalam mengamalkan ilmu. Ini juga termasuk Asma’ Rajeh saya tidak tau, yang jelas Ngilmun Khidir ini ada tiga tingkat dan SAYA TIDAK TAU APA KEGUNAANNYA karena Orang Tua saya hanya mengatakan untuk melanggengkan / melestarikan Ngilmun Khidir ini, hanya tingkat dua yang ada cerita eyang Buyut Kibekal Wasih yang bisa memegang petir (gluduk) dimasukan ke “wuwu” kranjang kecil dari bambu untuk tempat ikan saat memancing. Adapun tiga tinggat Ngilmun Khidir itu :
1. Wit Ngilmun Khidir
2. Ngilmun Khidir Sinoca
3. Ngilmun Ratuning Khidir
Disini akan saya ceritakan tentang Wit Ngilmun Khidir. Namun sebelumnya jika ada kesalahan kata, penggambaran serta dianggap lancang saya mohon bimbingan serta kearifan dari poro pinih sepuh. Jika Sedulur minat untuk melakoninya, karena ini elmu yang bernasab waris dari garis ibu, maka sebelum melakoni Ngilmun Khidir ini hendaknya memohon ampunan kepada Ibu ( kedua Orang Tua ) kalau perlu sujud di kakinya (memohon dengan sungguh-sungguh) dan mohon restunya.
Pantangan:
1. Jangan meninggalkan solat jumat berjamaah
2. Menghindari Mo Limo
3. Tidak Boleh menampar, kalo terpaksa lebih baik memukul (mengepal)
4. Ujub & takabur
5. Jalankan Syareat dengan kuat
Sebelum saya menerima Ngilmun Khidir ini oleh Ibu saya disuruh nglakoni puasa sunnah 21 hari dan melanggengkan setiap solat Magrib (setelah doa) sebelum merubah posisi duduk baca QS. Yassin 1x, tapi di ayat 58 baca 11x untuk diri sendiri serta untuk ibu bapak, saudara yang telah meninggal, yang masih hidup juga muslim semua masing-masing 1; jadi 16x. Dan ba’da solat Isya’ baca QS. Al – Baqoroh. Serta setiap solat 5 waktu rokaat pertama setelah Al – Fatihah baca Alam Nasyroh / Al – Insyiroh, roka’at selanjutnya terserah kebiasaan.
Terus terang saya tidak tau apakah ini syarat mutlak untuk menguasai Ngilmun Khidir ini atau hanya untuk mengasah kesiapan dan ke – imanan batin saya.
Ini Sanad Wit Ngilmun Khidir
1. Kanjeng Nabi Khidir
2. Syekh Nurjati
3. Syekh Hindu Haji
4. Syekh Muji/Muja
5. Syekh Assufi
6. Buyut Ki Bekal Wasih
7. Mbah Kuwu Surodinato
8. Ibu Fatimah
9. Syekh Warsih Mangkurogo
10. Buyut Ahmad Kawangsih Nyukmorogo
11. Ibu Maddiri Ayuningrum
12. Saya
13. RA. Az Zahra Ikharry Nadien Ramadhanie
Ini bacaan Wit Ngilmun Khidir
Allohumma ya’sir ayal ma’sudati
Allohumma Fa’man ayal mambudahu
Inna Quwwati nakabannata Qita banata
Inna Quwwati nakatahtah Qitabanata
Inna Quwwati nakatabannata Qina nataba
Penyelarasan yang saya jalani waktu itu: Mencari Pertemuan Dua Sungai ( Saya di Sungai Watubelah ) yang airnya jernih dan mengalir, Ambil air wudu dengan Niat:
Bismillahirochmanirochim
Nawaitu robngal hadasi suharota wal kabirota Lillahi ta’ala
La ilaa ha illalloh Muhammadar rosululloh.
Lalu duduk sila di atas batu di tengah sungai menghadap arah aliran sungai (waktu itu alirannya pas menghadap kiblat). Pejamkan mata baca:
1. Ta’awud 1x
2. Basmallah 21x
3. Alfatihah 7x
4. Al Ikhlas Al Falaq An Nas 1x
5. Syahadatain 3x
6. Ijin dalam hati kepada penghuni sungai untuk melakukan penyelarasan dan jangan mengganggu (sesuaikan bahasa setempat)
7. Sholawat 3x
8. Assalamu’alaika ya ahlul (sambil menepuk permukaan air 3x)
Setelah selesai prosesi ijin kemudian lakukan Solat Tasbih 4rokaat, Solat Taubat 2 rokaat, Solat Mutlak 2 rokaat, Solat Witir 1 rokaat. Lalu lanjutkan membaca:
0. Tawasul kepada Kanjeng Nabi Muhammad, Kanjeng Nabi Khidir, Syekh Nurjati, Syekh Abdul Qodir Aljailani, Syekh Hindu Haji Minangka Kigede Gamel, Syekh Syarif Hidaytulloh, Sunan Kalijogo, Mbah Kuwu Cirebon, Syekh Muji, Syekh Asufi, Malikat papat, Buyut Kibekal Wasih, Mbah Kuwu Surodinato, Mbo’ Fatimah, Syekh Warsih Mangkurogo, Buyut Ahmad Kawangsih Nyukmorogo…( kalo perlu yang lain silahkan tambahkan)
1. Istighfar (astagfirullohal adzim) 313x
2. Subchanalloh walchamdulillah wala ilaha illalloh wallohu akbar wala chawla wala quwwata illa billahil ‘aliyil ‘adlim 313x
3. La ilaha illallohu wachdahu la syarikalahu Lahulmulku walahulhamdu wayuchyi wayumitu wahuwa ala kulli syay’in Qodir 313x
4. Lailaha illalloh ( kubro sampai mampu )
lalu pasrahkan semua kepada Alloh tanpa niat tanpa hasrat manggoneng suwung. Atur napas penuh dengan kepasrahan, penuh penghayatan nikmati gemericik air mengalir (waktu itu air yang membentur batu tempat duduk dirasa makin besar makin mengenai badan) selama 5 menit ( ± ).
Dengan Penuh penghayatan
Tarik Napas (Sambil baca) Inna Quwwati Nakatabannata Qina Nataba
Tahan Napas (sambil Baca) Allohumma Ya’sir Ayal ma’sudati
Allohumma Fa’man ayal mambudahu
Inna Quwwati Nakabannata Qitabanata
Buang Napas ( Sambil Baca )
Inna Quwwati nakatahtah Qitabannata
Lakukan 11x setelah itu weningkan 15 menit sambil menghayati alam dan sesuatu yang begejolak dalam tubuh (perut & dada terus menjalar seluruh tubuh)
Setelah proses penyelarasan baca Asma’ Wit Ngilmun Khidir Ini 313x selama 7 hari setiap ba’da subuh dan Solat Maghrib, bisa (dianjurkan) juga malam harinya setelah sholatul lail. Setelah selesai baca setiap solat lima waktu 3x.
Inilah pengalaman saat saya menerima Wit Ngilmun Khidir, Saat penyelarasan saya rasakan ada arus energi dingin dan panas menjalar seluruh tubuh diawali perut dan dada. Untuk yang berminat silakan dengan terlebih dulu mohon ampunan dan restu dari ibu / orang tua dan jika bisa minta bimbingan Ajengan yang dianggap mumpuni dalam penyelarasannya. Pada saat penyelarasan harap dipantau / ditemani dari seberang sungai. Tapi saya tegaskan lagi, bahwa saya tidak tau fungsi dan kegunaan Ngilmun Khidir walau saya sudah tahap Ngilmun Ratuning Khidir.
Wassalamu’alaikum wr. wb