Ibarat Bayi Tidak Bisa Apa-apa.
Tafakur adalah perilaku seseorang dalam
rangka berserah diri pada Tuhan.Ia tidak tahu
apa-apa,karenanya tidak mempunyai
tujuan.Ibarat bayi yg hanya manut-manut
saja,menjalankan pepesten(takdir).Apa saja
diterima.Duduk tafakur melakukan
perenungan.Bagaimana tafakur yg benar?
Tafakur berbeda dengan
meditasi.
Perbedaannya pada: tata cara dan
aturan-aturan khusus.Tafakur adalah
mengheningkan cipta,tafakur memusatkan
segenap pikiran (dengan meniadakan segala
hasrat jasmaniah).Aturan khususnya,diam
dengan posisi duduk tegak(bersila).Mengatur
pernapasan sedemikian rupa,halus,keluar
masuknya nafas tidak boleh tersedak-sedak
(megap-megap).
orang yg melakukan tafakur adalah orang yg
tidak tahu,belum mengerti apa-apa,tidak
memiliki apa-apa.Bertafakur berarti melakukan
perenungan.Berserah diri.Intinya pendekatan
diri kepada tuhan sama sekali tidak memiliki
tujuan juga tidak memiliki keinginan atau
tuntutan.
Orang yg melakukan tafakur diibaratkan
bayi.Tidak tahu apa-apa,tidak tahu mana arah
utara,selatan,timur maupun barat.Ia tidak
memiliki kemampuan apa-apa,sehingga
dipukul,dibentak,dibunuh atau diapakan diam
saja.apakah bayi itu akan diberi umur hanya
2tahun atau hidup sampai 100tahun,hanya
menjalani saja.
Panembahan.
Orang yg berserah diri pada tuhan sudah
barang tentu berkaidah dengan panembahan
(menyembah).Orang yg beribadah,yg perlu
dipahami bahwa panembahan yg dimaksud
bukan sholat.Sebab,bertafakur tidak sama
dengan sholat.Tetapi menyembah dalam arti
beribadah.Tata caranya dengan duduk
bersila,mengosongkan pikiran,berkonsentrasi
penuh.
Karena menyembah ,maka berhubungan
dengan tuhan.orang yg sedang melakukan
kontak dengan Tuhan,alam pikir harus
dikosongkan.Pikiran yg macam-macam,ingatan
yg macam-macam,keinginan keinginan yg
macam-macam,harus diusir jauh-jauh.Yg harus
difungsikan adalah hati.suara hati,jeritan
hati,keinginan hati untuk menuju Tuhan.
Melakukan tafakur bukan berarti diam
membisu dan mematung.Secara fisik memang
demikian,tapi dalam ruhani harus
ramai,bergemuruh ramai dalam
diam,bergemuruh dalam kesunyian.Yg ramai
ialah suara hati.
Selaras.
Agar pikiran tidak melayang ke mana-
mana,maka harus diisi.Isinya adalah
dzikir.Dzikir yg harus dibaca,harus selaras
antara hati dan pikiran.Artinya,dzikir yg dibaca
didengar sendiri,dibaca terus menerus,diresapi
dan dijaga sedemikian rupa agar alam pikir
tidak melayang kemana-mana.kalau pikiran
keluar jalur,harus dikembalikan ke jalur
hati,sehingga terjaga terus.Dzikir yg harus
dibaca banyak sekali.Setiap guru punya
anjuran sendiri-sendiri.ada yg mewajibkan
berdzikir kalimat tauhid"Laa ilaaha illallah".Ada
yg kalimat pendek mengambil dari asmaul
husna ,misalnya " Yaa hayyu yaa Qoyyum".
Tapi,biasanya untuk penyerahan diri adalah
berdzikir memuji Tuhan,yaitu membaca tasbih
"Subhaanallah walhamdulilah walaailla
haillallahu allahu akbar laa haula wala quwwata
illa billahil aliyyil adzim.Kalimat dzikir tsb dibaca
dalam kondisi duduk bersila secara terus
menerus.Tidak merasa bosan.Malahan harus
merasa enjoy.Jika sudah merasa enak,maka
senantiasa akan kurang.Lamanya juga tidak
diperdulikan
Waktu untuk bertafakur sebenarnya tidak ada
aturan,bisa siang,sore,pagi,atau malam.Tetapi
yg paling baik dilakukan pada tengah malam
tatkala orang-orang sudah terlelap,sehingga
memperoleh kesunyian-kesunyian di malam
hari.
Dzikir dalam tafakur berarti suara hati.Tanpa
suara,tanpa kata-kata juga gerakan-gerakan.Ini
berbeda dengan tata cara berdzikir yg ada
cara duduk,gerakan badan dan suara.Ada
geleng-geleng ,manggut-manggut dan lainnya.
Smber : Ki Tapak Nur Sejagat