Berkaitan dengan hakikat syukur kepada Tuhan,
Khajeh Nasiruddin Thusi yang populer dengan
panggilan "gurunya manusia", menjelaskan
bahwa salah satu unsur dari bersyukur adalah
Perbuatan (amal). Ia mengatakan bahwa
perbuatan ini harus tampak dari tiga aspek, yaitu
hati, lisan, dan anggota badan.
Ia menjelaskan, perbuatan hati adalah
mengagungkan, memuliakan, dan memuji Allah
Swt, serta bertafakkur atas ciptaan dan karunia-
Nya, juga bertekad untuk menebar kebaikan
kepada seluruh hamba Allah Swt.
Dan perbuatan lisan adalah lisan yang senantiasa
dipenuhi dengan ucapan syukur, pujian, dan
pengagungan kepada Allah Swt, serta lisan yang
dipenuhi dengan amar maruf dan nahi munkar.
Sedangkan perbuatan anggota badan adalah
menggunakan seluruh anggota badan di jalan
yang diridhai oleh Allah Swt, dan tidak
menggunakannya di jalan yang dimurkai-Nya.
Dengan demikian, jelas bagi kita bahwa hakikat
syukur mempunyai makna yang sangat luas. Dan
bersyukur juga merupakan bagian dari
kesempurnaan. Akan tetapi, sangat sedikit dari
para pengguna nikmat ilahi itu yang menerapkan
hakikat syukur tersebut. sebagaimana dikatakan
dalam al-Quran, surah saba, ayat 13, "Dan sedikit
sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur"
Sumber :
Buku : taubat dalam naungan kasih sayang
Karya : Ayatullah Husein Ansariyan