Huruf-huruf disusun maka tercipta suatu kata. Kata-kata disusun, terciptalah suatu kalimat. Dengan susunan kata dan kalimat inilah komunikasi terjalin. Namun rajah bukanlah suatu rangkaian huruf yang membentuk kata, atau rangkaian kata yang membentuk kalimat agar mudah dimengerti oleh manusia. Rajah adalah pemenggalan atau pemisahan dari semua kata dan kalimat itu. Sehingga banyak Rajah yang tak mempunyai arti (dalam kamus bahasa manusia) namun bermakna.
Karena Rajah bukanlah seperti surat yang harus dibaca agar dimengerti apa maksudnya. Namun rajah mendaya-gunakan kekuatan supranatural untuk membuat mengerti tanpa harus dibaca. Banyak tulisan-tulisan (baca: huruf-huruf, sandi, angka) yang dirangkai menjadi rajah kemudian ditulis lalu dilipat dan dibungkus untuk dijadikan azimat. Azimat inipun dibawa dengan sembunyi-sembunyi pula, dimasukan dalam saku atau dijahit dalam baju/ikat pinggang misalnya. Sehingga tidak ada perlunya suatu arti tulisan rajah, sebab tulisan tersebut tidak untuk diperlihatkan orang lain.
Meski orang lain tidak mengetahui Azimat ini, tapi khasiatnya tetap terasa oleh orang tersebut. Inilah Rajah, tulisan yang berdaya ghoib yang dapat mempengaruhi alam sekitarnya.