Agar suatu kegiatan itu dapat berjalan dengan baik & lancar dan berhasil dengan sukses maka dibutuhkan suatu rencana atau persiapan yang matang. Begitu pula dalam mempelajari ilmu-ilmu hikmah / ilmu keghoiban (Jawa: Ngelmu). Seseorang yang hendak belajar ngelmu tidak boleh tergesa-gesa, supaya tidak terjadi kesimpang siuran (menyimpang/sesat) dan kacau balau (gila). Upaya pertama yang harus dilakukan oleh calon murid adalah kesiapan batin. Dalam hal ini ada baiknya diawali dengan berkonsultasi dengan orang yang telah ahli dalam ilmu gaib dan juga kepada ahli ilmu agama yang diyakininya.
Dalam mempelajari ngelmu dibutuhkan suatu persiapan supaya tahu terapan ilmu batin tersebut. Dengan jalan, memperhatikan dan memahami maknanya. Duduk dengan tenang, penuh kesadaran, pahami apa yang sedang dilakukan. Tentu saja sedang mempersiapkan diri untuk mempelajari suatu ngelmu. Persiapan yang penting untuk belajar ngelmu adalah tahu betul bahwa dirinya telah siap untuk belajar.
Kemudian berkonsentrasi fikiran barulah menelaah fatwa-fatwa ajaran yang tersirat dari ngelmu tersebut. Kalau tidak dapat berkonsentrasi maka akan kacau balaulah akibatnya dan gagallah yang akan didapat. Setelah dapat berkonsentrasi, barulah memulai dengan petunjuk yang utama terdiri dari empat perkara.
Jadi jika disimpulkan syarat keberhasilan bagi yang akan memperdalam suatu ilmu hikmah atau ngelmu adalah sebagai berikut:
Sadar, bahwa dirinya akan mempelajari ngelmu mistik (gaib).
Konsentrasi fikiran, jangan tumpangsuh fikirannya.
Faham arti empat perkara, yaitu:
Mantep, artinya mantap dengan penuh keyakinan untuk mempelajari ilmu tersebut.
Temen, artinya tekun atau bersungguh-sungguh
Gelem nglakoni, artinya mau menjalani, walau apapun yang terjadi tetap menghayati ngelmu tersebut.
Ojo gumunan, artinya jangan mudah heran atau terpukau, terpesona, terhadap keajaiban yang ditimbulkan oleh ngelmu.
Karena bila rasa heran itu timbul / muncul, maka proses ngelmu itupun akan berhenti. Dampak dari gumun (heran) itu adalah hancurnya konsentrasi.
Bila terapan ilmu batiniah itu telah dipahami benar maka sudah saatnya untuk memulai. Dengan bermodalkan ketekunan dan sabar maka ngelmu itu akan berhasil dipelajari.
Renungkan dengan kesungguhan hati, untuk merenungi tuntunan ngelmu ini. Pada titik jenuh, maka akan terbukalah keberadaan.